Jumat, 31 Januari 2014

Lirik Lagu Richard Cocciante Just For You

Lirik Lagu Richard Cocciante Just For You


I can’t stay now and just wait now, my hands then go so impatient
many things I’ve got to do now for the first rise of the morning.
Though she dream and peaceful slamber, sleep to me just doesn’t come
when she wake I’ll try tell her everything I have to say.
And the night so dark inside me makes me finaly understand
where the love that she has given me, she can light the sky forever.
It’s the way she give so freely, it’s the way she takes my hands,
I just ask the sun shine brightly got to see her smile again.

Then I sing a song I’ve writen and I’ll make the whole world listen
in the silence just for you, like no one has ever heard.
And I wake up all the lovers and I give them back for hours
and we’ll do the things we wanted the way that lovers do.

And we’ll run into the street and we’ll start to dance like crazy
cos she want only to feel joy in the love she gives and needs.
And we’ll take it time to stop quarels and paint the street and building, rainbow color everyone
those she wants, colors to sing, and we’ll paint full fill with flowers,
make the street alive with spring, make a place where lovers go, to love the way that lovers do.

Then we’ll fly into the sky and we’ll choose into the stars
and our stars return the hole world,
the love we have, we are,

the love we share is sweet
the love we know is real, that love is not to dream, but last we know that alone
Because you love and my begin without dreaming all begin,
and the love that you have give return to us to win
cos your love for me is not begining and the end your love
and mine is now for me for love, you love for me forever…

http://ruangsetapak.blogspot.com/

Legenda saweri gading

Sawerigading adalah tokoh utama dalam naskah la galigo meskipun bukan sebagai tokoh yang paling banyak berperan dalam pengisi alur dari awal sampai akhir dalam epos la galigo. Tetapi Sawerigading lah awal dari segala penyebab terjadinya semua peristiwa dan kejadian dalam epos la galigo.

Berdasarkan silsilah menerangkan bahwa Sawerigading adalah Cucu dari bataraguru yang mempunyai nama asli la togeq langiq penguasa bumi Sedangkan Nenek Sawerigading berasal dari kerajaan Buriq Liu (Kerajaan Bawah Laut/Air) Ketika Batara guru pertama kali Turun Ke bumi ia ditempatkan di atas bambu Betung nah dari sinilah asal muasal Nama Sawerigading yang dimana terdiri dari 2 kosa Kata yakni Sawe dan Ri Gading yang dimana Sawe Artinya Menetas Dan Ri Gading yang artinya Di atas bambu betung. jadi Arti Sawerigading yakni Keturunan Dari Orang Yang menetas diatas Bambu Betung. Kemudian Bataraguru mempunyai anak yang bernama Batara Lattuq yakni Bapak Sawerigading yang selanjutnya menjadi Cikal bakal Raja-raja Dibumi (kerajaan luwuq/bugis)

Silsila Sawerigading

Nama-nama lain Sawerigading yang sering muncul dalam Epos La Galigo yakni, To Appanyompa (Orang yang disembah), La Maddukelleng, Langiq paewang (sang penggoyah langit), Pamadeng lette (Pemadam halilintar), Sawe Ri sompa (Keturunan Orang yang disembah), La Pura Eloq (Orang Yang tak terbantahkan kemauannya), La Datu Lolo (Raja Muda), La Oro Kelling (Orang Oro kelling), La Tenritappuq (orang yang tak terkalahkan)

Karena itu dalam diri Sawerigading memiliki darah murni sang dewata sebagai perpaduan antara Dewa Langit (Binting Langiq) dan Dewa bawah laut (Buriq Liu) yang ditempatkan di bumi sebagai penguasa. Karena anak dewa ini telah menjelma menjadi manusia maka seluruh kegiatannya dimuka bumi dilakukan dalam bentuk kehidupan manusia secara normal. Dengan demikian seorang tokoh Sawerigading mempunyai dua Sifat yakni Sifat nya sebagai anak dewa yang memiliki kemahakuasaan dan sifat kemanusiaannya yang nampak dalam aktifitas kesehariannya sebagai manusia

Bagaimana Seorang anak dewa yang menghidupkan Orang-orangyang yang telah Mati setelah selesai berperang hanya dengan sesajen dan setuhan dari keris Sawerigading, Mendatangkan dan menghentikan amukan alam yang sangat ganas hanya dengan telunjuk Sawerigading, Sawerigading mampu berkomunikasi dengan binatang seperti halnya Sawerigading berkomunikasi dengan seekor Burung yang bernama La Dunru yang menyuruhnya menyampaikan pesan ke We TEnriabeng untuk naik ke botting Langiq untuk melaksanakan pernikahannya. Semua kejadian-kejadian tersebut membuktikan kebesaran dan kemahakuasaan Sawerigading dalam keturunan Dewa. Itulah sebabnya ia diberikan gelar Pamadeng Lette (Sang Pemadam Halilintar), Langiq Paewang (Sang Penggoyah Langit).

Karena Sawerigading telah menjelma sebagai manusia di bumi, maka ia tak lebih dari manusia-manusia lainnya yang berada di bumi yang dimana mempunyai kekurangan-kekuarangan sebagai manusia bumi. Bukti kemanusiaan Sawerigading ketika pada peperangan yang membuat sawerigading meminta bantuan kepada penguasa langit yang dimana Remmang ri langiq suami dari We Tenriabeng turun kebumi untuk membantu sawerigading untuk berperang saat Remmang ri langiq tiba di bumi, ia langsung memerintahkan Sawerigading untuk menyembah Remmang ri langiq sebanyak tiga kali sebagai bukti kemanusiaan sawerigading dengan pengakuan eksistensi ke dewaan Remmang ri langiq.

Sawerigading merupakan sosok manusia bugis yang mempunyai watak yang berdimensi ganda yakni cinta dan dendam, benci dan saying, tegar dan cengeng, lembut dan kasar, halus dank eras sejauh mana sifat tersebut mengejawantan dari pribadi sawerigading, bergantung dari rangsangan-rangsangan yang diterimanya dari luar ia tidak menerima kompromi hanya ada dua pilihan hitam atau putih

Karena itu, gambaran tentang sawerigading tidaklah sesempurnah dengan tokoh-tokoh pangeran yang seperti kita dengar sebelumnya. Kadang-kadang ia sangatlah cengeng sampai menangis terisak-isak lalu ia ditergur oleh pengawalnya agar ia berhenti dan tegap menghadapi kenyataan hidup dengan tegar. Hal seperti ini dapat dilihat ketika cinta sawerigading kepada adik kembarnya we tenriabeng ditolak oleh dewan adapt. Sawerigading juga memiliki sifat yang mudah tersinggung, emosianal, dan sering mengamuk sambil bembabi buta bila perasaan atau sirinya tampa mempertimbangkan resikonya.

Namun sebagai seorang pangeran ia juga memiliki sifat kejantanan dan keperkasaan. Sebagai putra bangsawan sawerigading seorang tokoh yang besar sebagai salah satu tanda kebesaran sawerigading ia selalu menggunakan pakaian kebesaran raja yang semua terbuat dari emas, berupa paying kebesaran yang terbuat dari emas, cincin emas yang semuanya rutun dari langit yang dibawah oleh leluhurnya, dipinggangnya selalu melekat keris emas sebagai symbol keberanian dan kejantangannya.

Ada 4 sifat yang melekat pada Diri Sawerigading yakni
1. Getteng (Teguh pendirian)
2. Warani (Berani)
3. Lempuq (Jujur)
4. Macca (Pintar)

Ketegukan Sawerigading dalam mempertahankan Prinsipnya sangat lah kuat ini dilihat ketika berbagai cobaan dan godaan yang dating tidak menggetarkan semangatnya untuk tetap menggulung layer perahunya sebelum sampai di tujuannya. Godaan-godaan tersebut bukannya menyulutkan hati Sawerigading untuk pergi ke cina malahan cobaan-cobaan tersebutlah yang semakin membakar semangatnya untuk mencari cina. Maka dari itu Sawerigading juga dipanggil dengan sebutan La mampuara Elo (Orang yang tek terbantahkan). Untuk mempertahankan sifat Getteng (Teguh pendirian) harus dibarengi sifat Keberanian nya juga. Keberanian Sawerigading tertantang ketika Sewerigading dihadapkan oleh dua ancaman yakni Ancaman dalam dirinya sendiri dan kekuatan yang berasal dari luar diri manusia ketika iya dihadapkan bujukan, rayuan dan sesuatu yang mempesona yang dapat menlonggarkan dan melepaskan prinsip hidupnya. Disini membutuhkan keberanian moral yang luar biasa ketika mempertahankan yang mana dianggap benar dan dianggapnya salah

Keteguhan dan keberaniannya Sawerigading itu bukan saja terlihat dalam beberapa peristiwa kepada musuh-musuh sawerigading melainkan dalam hal mengungkapkan sejarah leluhurnya, perasaan hatinya, kebahagiaannya, maupun perasaan lain yang seharusnya di pendalam dalam hati. karena itu sifat teguh dan keberaniannyahanya dapat bila diiringi dengan kejujuran dalam bersikap, berbicara, maupun dalam bertindak.

Kejujuran yang dimaksudkan bukan saja jujur sesame manusia tetapi juga kepada diri sendiri dan kepada Dewa. Kejujuran Sawerigading terlihat saat Sawerigading berterus terang dan terbuka kepada pengawal-pengawalnya dan musuh-musuhnya. Kejujuran yang paling dramatis dalam kisah Sawerigading dalam epos la galigo yakni ketika sawerigading tidak berdaya melawan perasaan cintanya kepada saudara kembarnya yakni we tenriabeng. Sawerigading harus mengungkapkannya walaupun ia mengetahui resikonya sangatlah berat.

Peran Sawerigading sebagai tokoh magis terlihat saat para pasukan sawerigading kewalahan menghadapi pasukan-pasukan la tenrinyiwiq, sawerigading tumpuan terakhir dari mereka agar kiranya memohon kepada dewa untuk menurunkan bantuan di dunia dalam waktu sekejap bantuan itu turun dari langit dan menghancurkan pasukan-pasukan la tenrinyiwiq. Sedangkan peran Sawerigading sebagai seorang keturunan dewa ketika Sawerigading menghidupkan pasukan-pasukannya yang mati dalam peperangan, mendatangkan dan memberhentikan bencana yang dibuat oleh alam dan dapat berbicara kepada binatang-binatang

Peran Sawerigading sebagai raja terlihat ketika tahluknya para pengawal dan pasukan-pasukan sawerigading dalam perintahnya dialah penentu kebijaksanaan diatas perahu yang dikendarainya untuk mencari cina. Memerintah dan menjalankan tradisi kekuasaan yang diwarisi oleh leluhurnya.

Meskipun demikian Sawerigading bukannya seorang raja yang otoriter, segala sesuatu yang berhubungan dengan operasinalisasi kekuasaan dan pelaksanaan kerajaan dilimpahkan kepada para pembantu-pembantuhnya. Sawerigading adalah Seorang raja yang besar dan tak tertandingi, perahunya besar dan banyak perahu-perahu kecil yang mengiringinya,pasukan yang ribuan sebagai bukti akan kekuasaannya. Tujuh kali pasukan Sawerigading berperang dalam pencarian tanah cina enam pimpinan musuhnya semua mati dan kepalanya digantung diperahu sawerigading sebagai tandak keperkasaannya menumpas musuh.


Cerita Lain Tentang Sawerigading
Cerita Sawerigading yang termuat dalam Sure’ I La Galigo
(Periksa Edisi H. Kern, 1939), dimulai ketika para dewa dilangit
bermufakat untuk mengisi dunia ini dengan mengirim Batara Guru
anak patotoe di langit dan Nyilitomo anak guru ri Selleng di peretiwi
(dunia bawah) untuk menjadi penguasa di bumi. Dari perkawinan
keduanya lahirlah putra mereka yang bernama Batara Lattu’, yang kelak
menggantikan ayahnya penguasa di Luwu. Dari perkawinan Batara
Guru dengan beberapa pengiringnya dari langit serta pengiring We
Nyilitomo dari peretiwi lahirlah beberapa putra mereka yang kelak
menjadi penguasa di daerah-daerah Luwu sekaligus pembantu Batara
Lattu’.

Setelah Batara Lattu’ cukup dewasa, ia dikawinkan dengan We
Datu Sengeng, anak La Urumpassi bersama We Padauleng
ditompottikka. Sesudah itu Batara Guru bersama isteri kembali kelangit.
Dari perkawinan keduanya lahirlah sawerigading dan tenriabeng sebagai
anak kembar emas yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan .
Berdasarkan pesan Batara Guru, kedua anak kembar itu harus
dibesarkan terpisah agar kelak bila mereka menjadi dewasa tidak akan
saling jatuh cinta.

Namun demikian suratan menentukan yang lain, sebab dirantau
Sawerigading mendapat keterangan bahwa ia mempunyai seorang
saudara kembar wanita yang sangat cantik, We Tenriabeng namanya.
Sejak itu hatinya resah hinggah pada suatu waktu ia berhasil
melihatnya dan langsung jatuh cinta serta ingin mengawininya. Maksud
itu mendapat tentangan kedua orang tuanya bersama rakyat banyak,
karena kawin bersaudara merupakan pantangan yang jika dilanggar
akan terjadi bencana terhadap negeri, rakyat dan tumbuh-tumbuhan
serta seluruh negeri kebingungan.

Melalui suatu dialog yang panjang, berhasil juga We Tenriabeng
membujuk saudaranya untuk berangkat ke negeri Cina memenuhi
jodohnya di sana, I We Cudai namanya. Wajah dan perwakannya sama
benar dengan We Tenriabeng. Pada waktu Sawerigading berangkat ke
Cina, We Tenriabeng sendiri naik kelangit dan kawin dengan
tunangannya di sana bernama Remmang ri Langi. Dengan mengatasi
hambatan demi hambatan, akhirnya berhasil juga Sawerigading
mengawini I We Cudai yang tunangannya, Settiaponga sudah lebih
dahulu dikalahkan, dalam suatu pertempuran di tangah laut dalam
perjalananmenuju ke Cina. Mereka hidup rukun damai dan memperoleh
tiga orang anak yaitu : I La Galigo , I Tenridia dan Tenribalobo. Dari
seorang selirnya [ I We Cimpau ], Sawerigading memperoleh seorang
anak bernama We Tenriwaru.

Dalam pada itu La Galigo pun menjadi dewasa, merantau,
menyabung, kawin, berperang dan memperoleh anak. Pada suatu ketika
I We Cudai ingin berkunjung ke negeri suaminya, menjumpai mertua
yang belum pernah dilihatnya. Sawerigading bimbang mengingat akan
sumpahnya dahulu, ketika hendak bertolak ke Cina, bahwa seumur
hidupnya tidak akan lagi menginjakkan kaki lagi ditanah Luwu, tetapi
sayang akan isteri, anak dan cucu dibiarkan berlayar sendiri tanpa
ditemani, akhirnya iapun ikut serta. Setiba di Luwu, Patotoe
menetapkan akan menghimpun segenap keluarganya di Luwu. Dalam
pertemuan keluarga besar itulah ditetapkan bahwa keturunan dewadewa
yang ada di bumi harus segera kembali kelangit atau peretiwi
dengan masing-masing seorang wakil.

Tidak lama setelah para kaum keluarga pulang ke negerinya
masing-masing Sawerigading bersama anak, isteri dan cucunya pulang
ke Cina. Di tengah jalan tiba-tiba perahunya meluncur turun ke
peretiwi. Di sana ternyata disambut gembira penguasa untuk
menggantikan neneknya sebagai raja peretiwi.

Di peretiwi ia masih memperoleh seorang anak yang kemudian
kawin dengan anak We Tenriabeng di langit, yang selanjutnya dikirim ke
Luwu untuk menjadi raja di sana. Akhirnya tibalah saatnya pintu langit
ditutup sehingga penguasa yang ada di peretiwi tidak lagi leluasa pulang
pergi, dengan ketentuan sewaktu-waktu kelak akan dikirim utusan
untuk memperbarui darah mereka sebagai penguasa.

Beberapa Pandangan tentang Cerita Sawerigading

Dipandang dari berbagai sudut, beberapa ahli telah
mengemukakan pendapatnya tentang cerita Sawerigading. Fachruddin
Ambo Enre, dalam disertasinya berjudul Rintumpanna Welenrennge
(1993), mengemukakan tiga jenis pandangan tentang naskah
Sure’Galigo, yaitu sebagai naskah mitos dan legenda, sebagai naskah
sejarah dan sebagai karya sastra.

Pendapat yang menyatakan sebagai mitos dan legenda cukup
beralasan sebab dalam cerita tersebut terdapat ciri-ciri ceerita yang
berkaitan dengan mitos penciptaan oleh dewa di langit dengan mengirim
anaknya Batara Guru dan We Nyilitomo ke bumi. Batara Gurulah yang
menciptakan gunung, sungai, hutan dan danau.

Menyusuli kehadirannya di sana muncullah tanaman seperti :
ubi, ke;adi, pisang, tebu dan lainnya. Kekuatan supernatural yang
dimiliki para tokohnya, seperti naik ke langi, turun ke peretiwi, atau
menyeberang ke maja [ dunia roh ], kemampuannya meredakan angin
ribut dan halilintar, kesanggupannya menghidupkan kembali orang mati
dalam perang, gambaran tentang berbagai macam upacara, ritus dan
aspek budaya lainnya merupakan ciri-ciri cerita mitos yang umum.

Pandangan yang menyatakan bahwa cerita Sawerigading sebagai
legenda didasarkan pada benda-benda alam yang dihubungkan dengan
tokoh Sawerigading, seperti Bulupoloe di dekat malili, dikatakan sebagai
bekas tertimpa pohon Welenreng yang rebah karena ditebang untuk
dijadikan perahu oleh Sawerigading. Contoh lain, misalnya Batu cadas
di daerah Cerekang banyak diambil untuk dijadikan batu asah, disebut
sebagai kulit bekas tebasan pohon Welenreng itu. Digunung Kandora,
daerah mangkedek, tanah Toraja terdapat batu yang dianggap
penjelmaan We Pinrakasi, isteri Sawerigading yang meninggal dalam
keadaan hamil yang dijemput oleh Sawerigading di dunia roh.

Setiba kembali di bumi ia melahirkan seorang anak perempuan
yang diberi nama Jamallomo. Anak tersebut kemudian menjelma
menjadi batu. Gunung batu di daerah Bambapuang [ Enrekang ], yang
dari jauh nampak sebagai anjungan perahu, dianggap perahu
Sawerigading yang karam dan telah menjadi batu. Gong besar yang
terdapat di Selayar dianggap gongnya Sawerigading, yang selalu dibawa
berlayar dan dibunyikan setiap memasuki pelabuhan. Demikian pula
kepingin perahu yang terdapat di Bontote’ne dianggap perahu
Sawerigading.

Lirik anak kost

Dengarkanlah duhai sayangku
lagu ini ku ciptakan untukmu
agar engkau dapat mengerti
semua ini kisah nyataku
aku bukanlah anak bos aku hanyalah anak kost
hidup ini penuh dengan derita penuh tangis batin yang membara
setiap hari belum tentu aku makan 
karena harus irit beban bulanan
adapun ku makan hanya alakadarnya kadang nasi dan sambel saja
kuatkan lah perasaanmu sayang jika engkau memang benar cinta
jika engkau malu punya pacar seperti aku
aku izinkan kau tuk tinggalkan aku
hooo
sayang engkau itu anak org kaya 
aku hanyalah anak org tak punya